" WILUJENG SUMPING "

Wilujeng Sumping baraya Alumni sadayana...
Wilujeng patepung rawuh pa amprok jonghok di blog na Alumni SMPN 25 Bandung - Angkatan 1988, sumangga nyanggakeun...pamugi tiasa janten panglipur kana Qalbu pangbeberah kana manah....mugiya sakedikna tiasa ngalandongan kasonoan ka baraya baraya anu sa angkatan...

Atuh katebihna mugiya ieu blog sing janten jambatan kanggo nyambungkeun tali silaturahmi urang sadayana...Amin Ya Allohu Ya Robbal'alamiin....

Boh bilih aya kritik sareng saran kanggo ieu blog mugi ulah asa-asa sareng ulah asa kawagel mangga weh langsung dugikeun dina postingan anu tos aya, Insya Alloh ieu blog urang tetep jaga tur mugiya kapayuna pinuh ku mang rupi-rupi konten anu mangfaat...Amin...

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...


Mengajar Anak Mandiri Saat Ibu Bekerja

Mengajar anak untuk belajar mandiri memang dibutuhkan kesabaran yang 
sangat cukup. Tuntutan ekonomi kadang membuat wanita harus ikut bekerja untuk 
membantu perekonomian keluarga. Bagi yang belum memiliki anak hal tersebut 
tidak terlalu menjadi masalah, namun akan berbeda keadaannya jika Anda telah 
memiliki anak, terutama yang masih bayi. Berpisah dengan anak yang masih bayi 
akan terasa sangat berat karena sadar sang bayi masih sangat membutuhkan Anda, 
apalagi bila mereka menangis saat ditinggalkan ke kantor terutama sang ibu. 
Selain membuat iba, anak yang menangis saat ditinggalkan juga akan membuat 
konsentrasi Anda saat bekerja menjadi terpecah.

Sebetulnya bukan masalah besar bila bayi Anda belum berusia 6 bulan, namun 
bila bayi Anda telah berusia 8 bulan ke atas akan berbeda pula ceritanya. Bayi 
yang belum berusia 6 bulan akan lebih mudah untuk ditinggalkan ibunya bekerja 
karena dia akan mudah beradaptasi dengan orang yang mengasuhnya, asalkan 
kebutuhan mereka seperti susu tetap terpenuhi. Sementara, bayi berusia di atas 8 
bulan akan lebih sulit untuk ditinggalkan karena mereka sudah sedikit mengerti 
konsep kehilangan, sehingga akan merasakan kecemasan saat berpisah dari 
orangtuanya. Mereka belum memiliki kemampuan konseptual bahwa orangtuanya akan 
selalu kembali, sehingga merasa terancam dengan perginya Anda ke kantor serta 
dibayangi keraguan apakah Anda akan kembali lagi atau tidak.

Meski begitu, bukan berarti dengan keadaan bayi yang seperti itu 
menjadikan Anda tidak boleh bekerja bukan? Beberapa tips berikut dapat Anda 
lakukan untuk mengatasi tangisan si kecil, sehingga dia tidak akan merasa 
terancam dan cemas lagi saat Anda tinggalkan bekerja.

Belajar sambil bermain

Anda dapat mengajaknya bermain petak umpet dalam mengajarkan konsep tentang 
kekonstanan sebuah objek. Meskipun sederhana, namun dengan melakukan permainan 
petak umpet tersebut sedikit demi sedikit sang anak akan mengerti bahwa 
sebenarnya Anda tetap ada meskipun dia tidak bisa melihat Anda saat itu. Hal 
tersebut akan memberikan gambaran bahwa meskipun Anda meninggalkannya untuk 
bekerja, namun nantinya akan kembali lagi, sehingga bayi Anda tidak akan 
menangis lagi saat ditinggalkan.

Berkomunikasilah

Jangan pergi bekerja tanpa pesan, seolah anak Anda tidak mengerti apa-apa. 
Walaupun anak Anda masih bayi, namun biasanya mereka mengerti apa yang Anda 
katakan meskipun terlihat diam saja dan tidak merespon kata-kata Anda. 
Berbicaralah padanya bahwa Anda akan pergi bekerja dan dia akan bersama dengan 
pengasuh seperti neneknya, saudara atau baby sitter. Anda juga dapat 
menyampaikan pesan seperti jangan nakal atau menyuruhnya bermain dan belajar 
dengan pengasuhnya tersebut selama Anda pergi. Yakinkan juga bahwa Anda akan 
pulang dengan waktu yang dimengertinya, misalnya setelah dia mandi sore hari.

Jangan menyelinap pergi

Hindari menyelinap dan pergi begitu saja untuk menghindari tangis anak Anda 
karena hal tersebut akan membuatnya tidak percaya dan marah pada Anda. Hal 
tersebut juga akan membuatnya tetap menangis saat tidak berhasil menemukan Anda 
yang pergi diam-diam. Daripada melakukan hal tersebut, lebih baik beritahukan 
kepergian Anda dengan memberikan senyuman pada si kecil dan meyakinkannya bahwa 
semua akan baik-baik saja. Dengan demikian, sang anak akan melepas kepergian 
Anda dengan sukarela dengan iringan senyum yang dapat membuat semangat kerja 
Anda meningkat serta jam kerja pun terasa singkat.

Rasa aman

Responlah selalu setiap tangisan anak Anda sejak lahir, karena itu berarti dia 
membutuhkan sesuatu dari Anda. Dengan selalu diresponnya setiap tangisan anak 
Anda dan dipenuhi segala kebutuhannya, maka sang anak akan merasakan dirinya 
dicintai. Selain itu, kemampuan untuk menenangkan dirinya sendiri akan ikut 
berkembang sehingga akan lebih mudah mengatasi rasa cemas yang dirasakannya 
saat Anda tinggalkan bekerja.

Mulailah sejak dini untuk mengajar anak hidup mandiri saat Anda tinggalkan 
bekerja.

sumber 

: http://sambilminumteh.blogspot.com/2011/03/mengajar-anak-mandiri-saat-ibu-bekerja.html 


"Tolong Cantumkan Nama atau Gunakan Opsi Nama/Url saat Anda memberikan komentar...Hatur Nuhun"